Jumat, 16 September 2011

Renungan Akhir Pekan


Ukuran tubuhmu tidak penting, ukuran otakmu cukup penting, dan ukuran hatimu itulah yang terpenting. 
Tak dapat disangkali ungkapan dari BC Gorbes ini memang benar adanya, karena hati dapat mengendalikan segala hal dalam diri kita. Mungkin hati adalah tempat dimana bersemayamnya ruh manusia.
Ada tiga syarat utama untuk menjadi seorang eksekutif atau enterpreneur yang berhasil, yaitu : Knowledge, Skill, dan Attitude atau sikap. Baik atau buruknya sikap seorang insan manusia merupakan cerminan dari hatinya sendiri. Ketenangan dan kejernihan hati mempengaruhi emosional seseorang. Sementara kecerdasan emosi (EQ) sangat penting adanya, untuk itu kecerdasan emosi perlu dilatih.

Melatih emosi itu bukanlah melalui hal teknis, menurut Bapak Ary Ginanjar Agustian (pendiri ESQ Leadership Center), materi yang perlu diberikan adalah tentang komitmen, integritas, berpikir merdeka, visi, arti kerja keras, daya tahan serta kreativitas. Berdasarkan pengalaman Bapak Ary Ginanjar Agustian, keberadaan EQ memang mutlak diperlukan untuk mencapai prestasi tinggi.
Hati nurani menjadi pembimbing terhadap apa yang harus ditempuh dan apa yang harus diperbuat. Artinya, setiap manusia sebenarnya telah memiliki radar hati sebagai pembimbing. Menurut HS Habib Adnan, kebenaran Islam senantiasa selaras dengan suara hati manusia yang sesuai dengan kebutuhan dan dibutuhkan manusia. Maka ajaran Islam merupakan tuntunan suara hati manusia.
Inti kemampuan pribadi dan sosial yang merupakan kunci utama keberhasilan seseorang sesungguhnya adalah kecerdasan emosi itu sendiri. Kecerdasan emosi adalah kemampuan untuk merasa. Kunci kecerdasan emosi adalah pada kejujuran seseorang pada suara hatinya.
Ada proses saraf dalam otak manusia yang terkonsentrasi pada usaha untuk menyatukan serta memberi makna dalam pengalaman hidup kita. Suatu jaringan saraf yang secara literal mengikat pengalaman kita secara bersama untuk hidup lebih bermakna. Ini memperkuat fenomena SQ yang perlahan namun pasti menempati ruang di hati manusia, walau bukan seorang spiritualis sekali pun.
Kecerdasan spiritual adalah landasan yang diperlukan untuk memfungsikan kecerdasan intelektual dan kecerdasan emosi kita secara efektif. Kecerdasan spiritual merupakan kecerdasan tertinggi manusia. Dalam ESQ, kecerdasan spiritual adalah kemampuan untuk memberi makna spiritual terhadap pemikiran, perilaku dan kegiatan, serta mampu menyinergikan IQ, EQ dan SQ secara komprehensif.
Antara kecerdasan intelektual, emosional, dan spiritual harus menjadi sinergi dalam diri manusia. Hal ini sangat penting untuk menentukan kesuksesan seseorang dalam hidupnya. Oleh sebab itu, keberadaan ketiganya tidak boleh saling bertentangan agar tidak menjadi suatu jalan penuntun ke arah kegagalan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar