Rabu, 31 Maret 2010

sejarah lamongan


Dulu Lamongan merupakan Pintu Gerbang ke Kerajaan Kahuripan, Kerajaan Panjalu, Kerajaan Jenggala, Kerajaan Singosari atau Kerajaan Mojopahit, berada di Ujung Galuh, Canggu dan kambang Putih ( Tuban). Setelah itu tumbuh pelabuhan Sedayu Lawas dan Gujaratan (Gresik), merupakan daerah amat ramai , sebagai penyambung hubungan dengan Kerajaan luar Jawa bahkan luar Negeri.
Zaman Kerajaan Medang Kamulan di Jawa Timur, Di Lamongan berkembang Kerajaan kecil Malawapati ( kini dusun Melawan desa Kedung Wangi kecamatan Sambeng ) dipimpin Raja Agung Angling darma dibantu Patih Sakti Batik Maadrim termasuk kawasan Bojonegoro kuno. Saat ini masih tersimpan dengan baik, Sumping dan Baju Anglingdarma didusun tersebut. Di sebelah barat berdiri Kerajaan Rajekwesi di dekat kota Bojonegoro sekarang.
Pada waktu Kerajaan Majapahit dipimpin Raja Hayam Wuruk (1350 -1389) kawasan kanan kiri Bengawan Solo menjadi daerah Pardikan. Merupakan daerah penyangga ekonomi Mojopahit dan jalan menuju pelabuhan Kambang Putih. Wilayah ini disebut Daerah Swatantra Pamotan dibawah kendali Bhre Pamotan atau Sri Baduga Bhrameswara paman Raja Hayam Wuruk ( Petilasan desa Pamotan kecamatan Sambeng ), sebelumnya. Di bawah kendali Bhre Wengker ( Ponorogo ). Daerah swatantra Pamotan meliputi 3 kawasan pemerintahan Akuwu , meliputi Daerah Biluluk (Bluluk) Daerah Tenggulunan (Tenggulun Solokuro) , dan daerah Pepadhangan (Padangan Bojonegoro).
Menurut buku Negara Kertagama telah berdiri pusat pengkaderan para cantrik yang mondok di Wonosrama Budha Syiwa bertempat di Balwa (desa Blawi Karangbinangun) , di Pacira ( Sendang Duwur Paciran), di Klupang (Lopang Kembangbahu) dan di Luwansa ( desa Lawak Ngimbang). Desa Babat kecamatan Babat ditengarahi terjadi perang Bubat, sebab saat itu babat salah satu tempat penyeberangan diantar 42 temapt sepanjang aliran bengawan Solo. Berita ini terdapat dalam Prasasti Biluluk yang tersimpan di Musium Gajah Jakarta, berupa lempengan tembaga serta 39 gurit di Lamongan yang tersebar di Pegunungan Kendeng bagian Timur dan beberapa temapt lainnya.
Menjelang keruntuhan Mojopahit tahun 1478M, Lamongan saat itu dibawah kekuasaaan Keerajaan Sengguruh (Singosari) bergantian dengan Kerajaan Kertosono (Nganjuk) dikenal dengan kawasan Gunung Kendeng Wetan diperintah oleh Demung, bertempat disekitar Candi Budha Syiwa di Mantup. Setelah itu diperintah Rakrian Rangga samapi 1542M ( petilasan di Mushalla KH.M.Mastoer Asnawi kranggan kota Lamongan ). Kekuasaan Mojopahit di bawah kendali Ario Jimbun (Ariajaya) anak Prabu Brawijaya V di Galgahwangi yang berganti Demak Bintoro bergelar Sultan Alam Akbar Al Fatah ( Raden Patah ) 1500 sampai 1518, lalu diganti anaknya, Adipati Unus 1518 sampai 1521 M , Sultan Trenggono 1521 sampai 1546 M.
Dalam mengembangkan ambisinya, sultan Trenggono mengutus Sunan Gunung Jati ( Fatahilah ) ke wilayah barat untuk menaklukkan Banten, Jayakarta, danCirebon. Ke timur langsung dpimpin Sultan sendiri menyerbu Lasem, Tuban dan Surabaya sebelum menyerang Kerajaan Blambangan ( Panarukan). Pada saat menaklukkan Surabaya dan sekitarnya, pemerintahan Rakryan Rangga Kali Segunting ( Lamong ), ditaklukkan sendiri oleh Sultan Trenggono 1541 . Namun tahun 1542 terjadi pertempuran hebat antara pasukan Rakkryan Kali Segunting dibantu Kerajaan sengguruh (Singosari) dan Kerajaan Kertosono Nganjuk dibawah pimpinan Ki Ageng Angsa dan Ki Ageng Panuluh, mampu ditaklukkan pasukan Kesultanan Demak dipimpin Raden Abu Amin, Panji Laras, Panji Liris. Pertempuran sengit terjadi didaerah Bandung, Kalibumbung, Tambakboyo dan sekitarnya.
Tahun 1543M, dimulailah Pemerintahan Islam yang direstui Sunan Giri III, oleh Sultan Trenggono ditunjuklah R.Abu Amin untuk memimpin Karanggan Kali Segunting, yang wilayahnya diapit kali Lamong dan kali Solo. Wilayah utara kali Solo menjadi wilayah Tuban, perdikan Drajat, Sidayu, sedang wilayah selatan kali Lamong masih menjadi wilayah Japanan dan Jombang. Tahun 1556 M R.Abu Amin wafat digantikan oleh R.Hadi yang masih paman Sunan Giri III sebagai Rangga Hadi 1556 -1569M Tepat hari Kamis pahing 10 Dzulhijjah 976H atau bertepatan 26 mei 1569M, Rangga Hadi dilantik menjadi Tumenggung Lamong bergelar Tumenggung Surajaya ( Soerodjojo) hingga tahun 1607 dan dimakamkan di Kelurahan Tumenggungan kecamatan Lamongan dikenal dengan Makam Mbah Lamong. Tanggal tersebut dipakai sebagai Hari Jadi Lamongan.
Setelah Indonesia Merdeka 17 Agustus 1945, daerah Lamongan menjadi daerah garis depan melawan tentara pendudukan Belanda, perencanaan serangan 10 Nopember Surabaya juga dilakukan Bung Tomo dengan mengunjungi dulu Kyai Lamongan dengan pekikan khas pembakar semangat Allahu Akbar. Lamongan yang dulunya daerah miskin dan langganan banjir, berangsur-angsur bangkit menjadi daerah makmur dan menjadi rujukan daerah lain dalam pengentasan banjir. Dulu ada pameo "Wong Lamongan nek rendeng gak iso ndodok, nek ketigo gak iso cewok" tapi kini diatasi dengan semboyan dari Sunan Drajat, Derajate para Sunan dan Kyai "Memayu Raharjaning Praja" yang benar benar dilakukan dengan perubahan mendasar, dalam memsejahterahkan rakyatnya masih memegang budaya kebersamaan saling membantu sesuai pesan kanjeng Sunan Drajat "Menehono mangan marang wong kangluwe, menehono paying marang wong kang kudanan , menehono teken marang wong kang wutho, menehono busaono marang wong kang wudho"
Kabupaten Lamongan yang kini dikomandani H.Masfuk sebagai Bupati periode ke 2 dan H.Tsalis Fahmi sebagai wakil Bupati melejit bagaikan Sulapan dengan terobosannya yang menjadi perbincangan Nasional. Yang menonjol selama ini menjadi Ikon Wisata Bahari Lamongan (Lamongan Ocean Tourism Ressort), Lamongan Integrated Sharebased, Proyek Pelabuhan Rakyat, dan Proyek Lapangan Terbang dan Eksplorasi minyak Balong Wangi Sarirejo,memungkinkan datangnya investasi baik dari dalam negeri maupun investor luar negeri. Dengan tangan dinginnya PKL ditata rapi, Kelancara jalan desa dan pengairan ditata sedemikian rupa, termasuk memberikan Bea siswa bagi siswa dan mahasiswa berprestasi yang ekonominya kurang beruntung, dan nantinya jika telah menyelesaikan studynya bisa kembali dan menyumbangkan pikiran dan kemampuannya demi kemajuan Lamongan. Kegiatan HJL kali ini juga dumeriahkan oleh Dewan Kesenian Lamongan (DKL) parade Teater dan Pameran Senirupa kerja sama dengan STKW Surabaya di gedung Handayani tanggal 26 mei dilanjutkan Sarasehan seni rupa oleh Agus Koecing Surabaya, mengusung Peran dan perkembangan seni rupa jawa timur dan Management berkesenian(27 mei 2007).


RAKYAT DAN PEMERINTAH DERAH TINGKAT II LAMONGAN TELAH BERHASIL MENEMUKAN HARI JADI LAMONGAN, YAITU PADA HARI KAMIS PAHING TANGGAL 10 DZULHIJAH TAHUN 976 HIJRIYAH, ATAU HARI KAMIS PAHING TANGGAL 26 MEI 1569 MASEHI.

BAHWA SESUNGGUHNYA HARI JADI ATAU HARI KELAHIRAN LAMONGAN TERSEBUT DIAMBIL DAN DITETAPKAN DARI HARI DAN TANGGAL DIWISUDANYA ADIPATI LAMONGAN YANG PERTAMA, YAITU TUMENGGUNG SURAJAYA.

Waktu mudanya bernama Hadi, karena mendapatkan pangkat rangga, maka ia lalu disebut Ranggahadi. Ranggahadi kemudian juga bernama mBah Lamong, yaitu sebutan yang diberikan oleh rakyat daerah ini.

Karena Ranggahadi pandai Ngemong Rakyat, pandai membina daerah dan mahir menyebarkan ajaran agama Islam serta dicintai oleh seluruh rakyatnya, dari asal kata mbah Lamong inilah kawasan ini lalu disebut Lamongan.

Adapun yang mewisuda Tumenggung Surajaya menjadi Adipati Lamongan yang pertama, tidak lain adalah Kanjeng Sunan Giri IV yang bergelar Sunan Prapen. Wisuda tersebut bertepatan dengan hari pasamuan agung yang diselenggarakan di Puri Kasunanan Giri di Gresik, yang dihadiri oleh para pembesar yang sudah masuk agama Islam dan para Sentana Agung Kasunanan Giri. Pelaksanaan Pasamuan Agung tersebut bertepatan dengan peringatan Hari Besar Islam yaitu Idhul Adha tanggal 10 Dzulhijjah.

Berbeda dengan daerah-daerah Kabupaten lain khususnya di Jawa Timur yang kebanyakan mengambil sumber dari sesuatu prasasti, atau dari suatu Candi dan dari peninggalan sejarah yang lain, tetapi hari lahir lamongan mengambil sumber dari buku wasiat. Silsilah Kanjeng Sunan Giri yang ditulis tangan dalam huruf Jawa Kuno/Lama yang disimpan oleh Juru Kunci Makam Giri di Gresik. Almarhum Bapak Muhammad Baddawi di dalam buku tersebut ditulis, bahwa diwisudanya Tumenggung Surajaya menjadi Adipati Lamongan dilakukan dalam pasamuan agung di Tahun 976 H. Yang ditulis dalam buku wasiat tersebut memang hanya tahunnya saja, sedangkan tanggal, hari dan bulannya tidak dituliskan.

Oleh karena itu, maka Panitia Khusus Penggali Hari Jadi Lamongan mencari pembuktian sebagai dasar yang kuat guna mencari dan menetapkan tanggal, hari dan bulannya. Setelah Panitia menelusuri buku sejarah, terutama yang bersangkutan dengan Kasunanan Giri, serta Sejarah para wali dan adat istiadat di waktu itu, akhirnya Panitia menemukan bukti, bahwa adat atau tradisi kuno yang berlaku di zaman Kasunanan Giri dan Kerajaan Islam di Jawa waktu itu, selalu melaksanakan pasamuan agung yang utama dengan memanggil menghadap para Adipati, Tumenggung serta para pembesar lainnya yang sudah memeluk agama Islam. Pasamuan Agung tersebut dilaksanakan bersamaan dengan Hari Peringatan Islam tanggal 10 Dzulhijjah yang disebut Garebeg Besar atau Idhul Adha.

Berdasarkan adat yang berlaku pada saat itu, maka Panitia menetapkan wisuda Tumenggung Surajaya menjadi Adipati Lamongan yang pertama dilakukan dalam pasamuan agung Garebeg Besar pada tanggal 10 Dzulhijjah Tahun 976 Hijriyah. Selanjutnya Panitia menelusuri jalannya tarikh hijriyah dipadukan dengan jalannya tarikh masehi, dengan berpedoman tanggal 1 Muharam Tahun 1 Hijriyah jatuh pada tanggal 16 Juni 622 Masehi, akhirnya Panitia Menemukan bahwa tanggal 10 Dzulhijjah 976 H., itu jatuh pada Hari Kamis Pahing tanggal 26 Mei 1569 M.

Dengan demikian jelas bahwa perkembangan daerah Lamongan sampai akhirnya menjadi wilayah Kabupaten Lamongan, sepenuhnya berlangsung di jaman keislaman dengan Kasultanan Pajang sebagai pusat pemerintahan. Tetapi yang bertindak meningkatkan Kranggan Lamongan menjadi Kabupaten Lamongan serta yang mengangkat/mewisuda Surajaya menjadi Adipati Lamongan yang pertama bukanlah Sultan Pajang, melainkan Kanjeng Sunan Giri IV. Hal itu disebabkan Kanjeng Sunan Giri prihatin terhadap Kasultanan Pajang yang selalu resah dan situasi pemerintahan yang kurang mantap. Disamping itu Kanjeng Sunan Giri juga merasa prihatin dengan adanya ancaman dan ulah para pedagang asing dari Eropa yaitu orang Portugis yang ingin menguasai Nusantara khususnya Pulau Jawa.

Siapakah sebenarnya Tumenggung Surajaya itu ? didepan sudah diungkapkan nama kecil Tumenggung Surajaya adalah Hadi yang berasal dari dusun Cancing yang sekarang termasuk wilayah Desa Sendangrejo Kecamatan Ngimbang Kabupaten Lamongan. Sejak masih muda Hadi sudah nyuwito di Kasunanan Giri dan menjadi seorang santri yang dikasihi oleh Kanjeng Sunan Giri karena sifatnya yang baik, pemuda yang trampil, cakap dan cepat menguasai ajaran agama Islam serta seluk beluk pemerintahan. Disebabkan pertimbangan itu akhirnya Sunan Giri menunjuk Hadi untuk melaksanakan perintah menyebarkan Agama Islam dan sekaligus mengatur pemerintahan dan kehidupan Rakyat di Kawasan yang terletak di sebelah barat Kasunanan Giri yang bernama Kenduruan. Untuk melaksanakan tugas berat tersebut Sunan Giri memberikan Pangkat Rangga kepada Hadi.

Ringkasnya sejarah, Rangga Hadi dengan segenap pengikutnya dengan naik perahu melalui Kali Lamong, akhirnya dapat menemukan tempat yang bernama Kenduruan itu. Adapu kawasan yang disebut Kenduruan tersebut sampai sekarang masih ada dan tetap bernama Kenduruan, berstatus Kampung di Kelurahan Sidokumpul wilayah Kecamatan Lamongan.

Di daerah baru tersebut ternyata semua usaha dan rencana Rangga Hadi dapat berjalan dengan mudah dan lancar, terutama di dalam usaha menyebarkan Agama Islam,mengatur pemerintahan dan kehidupan masyarakat. Pesantren untuk menyebar Agama Islam peninggalan Rangga Hadi sampai sekarang masih ada.

...an another moment... (part 4)

sotoshop . . . dunia baru bagi saya . . . ini berapa yang saya coba jadikan sotoshop dengan jenis HDR . . .











mohon penilaianya yaa . . .

Tiga anggota DPRD Jawa Timur bersain menjadi Kepala Daewah Lamongan

yang menarik dari PILKADA KAB LAMONGAN kali ini adalah hadirnya 3 orang dari DPRD Jawa Timur yang bertarung demi merebut LA 1 . . .

Surabaya - Tiga anggota DPRD Jawa Timur dipastikan akan memperebutkan Jabatan Bupati Lamongan periode 2010-2015 pada Pemilukada yang akan digelar 23 Mei mendatang.

Mereka adalah, Ir. Suhandoyo, S.Ip,(PDI-P), Dra, Kartika Hidayati, MM (PKB) dan Drs. Amar Syaifudin (PAN). Hanya saja, untuk Suhandoyo memposisikan jabatan Bupati sedang dua lainya Wakil Bupati.

Hal itu dibenarkan Ketua KPU Kabupaten Lamongan, Khoirul Huda, S.Ag. “Berdasarkan administrasi yang sudah masuk ke KPU, ada tiga orang yang kini menjabat sebagai anggota DPRD Propinsi Jawa Timur,“ ujarnya.

Dikatakan Huda, Pilkada Lamongan ini sangat menarik. Karena selain ada incumbent, Fadeli (Sekda Lamongan) dan Tsalits Fahami(wakil Bupati) juga ada kader partai yang sukses dan semuanya asli Lamongan.

Menurut Huda,yang sudah mengambil formulir ke KPU yaitu pasangan,Ongki Wijaya Putra dan Basir Sutikno, Tsalist Fahami dan Subagyo Rahmat,Fadeli dan Amar Syaifudin dan yang terakhir Suhandoyo dan Kartika Hidayati. Namun yang sudah mengembalikan formulir dan daftar baru Pasangan Fadeli dan Amar yang diusung PAN, Partai Demokrat, Partai Golkar. (sumber: poskota)


okelah pak danibu . . . bersain yang sehat bukan karena bapak dan ibu talah menjadi anggota dewan sehingga main lepas di sini. yang penting adalah majukan lamongan sekarang juga

Di Facebook pun ada Grub Pendukung Cabup dan Cawabup Pilkada kab. Lamongan 2010

Pemilihan Kepala daerah Lamongan 2010 semakin dekat, hal ini di ikuti juga promosi dari pasangan cabup dan cawabup yang semakin terdengar gaungnya ini, bahkan di dunia maya pun mereka beraksi ini saya berikan akun akun Facebook milik para pasangan.


ini link Fadeli dan Amar FAHAM




ini link Suhandoyo dan Kartika SEHATI

dan untuk sementara hanya mereka berdua yang telah mendeklarasikan diri ke dunia maya alias Facebook . . .

comming soon tol lamongan-gersik

lamongan ku makin maju saja, liriklah sebentar berita di bawah ini

LAMONGAN – Pemprov Jawa Timur akan membangun jalan tol Gresik – Paciran Lamongan. Pembangunan jalan tol tersebut untuk menunjang pengembangan industri di kawasan pantura Lamongan, khususnya pengembangan Lamongan Integrated Shorebase (LIS).
”Pembangunan jalan tol tersebut direncanakan dimulai tahun depan (2011),” kata Kepala Bidang Pengembangan Regional Bappedaprov Jatim, Suci Purnomo dalam acara musyawarah perencanaan pembangunan (musrenbang) Lamongan 2011 di Pendopo Lokatantra pemkab setempat kemarin.
Selain bidang industri, ungkapnya, Pemprov Jatim juga memberi perhatian terhadap pengembangan kawasan agropolitan di kawasan Lamongan selatan. Perhatian itu antara lain dengan penyediaan fasilitas pemasaran berupa pembangunan pasar induk Agrobis Jatim bernama Puspa Agro. ”Untuk bidang pariwisata akan diupayakan adanya paket sinergi antara Wisata Bahari Lamongan (WBL) dengan obyek wisata lain di Jatim seperti Gunung Bromo. Untuk sarana transportasinya akan dikembangkan kereta api double track (jalur ganda),” ungkapnya.
Dalam kesempatan itu Suci menegaskan, Pemprov Jatim juga banyak memprogramkan bantuan cash transfer yang bersifat hibah, seperti bantuan keuangan desa (BKD). ”Berbagai program bantuan seperti BKD, P2SEM, jasmas dan lainnya itu berasal dari kebijakan Gubernur Jawa Timur,” tegasnya.
Suci menambahkan, Lamongan merupakan salah satu daerah yang mendapat apresiasi positif. Sebab tingkat kemiskinannya turun tajam hingga 25,79 persen, tingkat pengangguran terbuka (TPT) mencapai 4,92 persen yang merupakan salah satu TPT terendah di Jatim serta tingkat pertumbuhan ekonominya mencapai 5,28 persen di atas rata-rata Jatim yang sebesar 5,01 persen.
Bupati Lamongan, Masfuk saat membuka acara tersebut berpesan, agar pembangunan di Lamongan tetap memprioritaskan pada empat kebutuhan dasar, yakni pendidikan, kesehatan, infrastruktur serta mengentas dan memberdayakan masyarakat miskin. ”Lebih penting lagi, dalam mewujudkan empat dasar itu harus dengan inovasi dan terobosan dan jangan hanya mengandalkan anggaran daerah yang terbatas,” tuturnya.(feb) http://forlamongan.wordpress.com/2010/03/26/jalan-tol-gresik-lamongan-siap-dibangun/


wahh dengan demikian biasanya jalan ke GERSIK butuh waktu sekitar 30 menit maka bisa ditempuh lebih cepat guna akses ke surabaya, hal ini tentu akan di ikuti dengan perkembangan kota yang semakin maju Alhamdulilah . . .

Selasa, 30 Maret 2010

KALENDER PENTING PILKADA LAMONGAN 2010

ini adalah jadwal jadwal penting untuk pilkada lamongan 2010



kalendernya adalah
8 April 2010 = Undian Nomor Urut dan Penetapan Calon
6 Mei 2010 = Penyampaian Visi dan Misi Calon di DPRD Kab. Lamongan
7-19 Mei 2010 = Kampanye Rapat Umum
20-22 Mei 2010 = Masa Tenang
23 Mei 2010 = Hari Pemunggutan Suara
24-26 Mei 2010 = Rekapitulasi Hasil Pemungutan Suara di tingkat PPK
25-29 Mei 2010 = Rekapitulasi Hasil Pemungutan Suara di tingkat KPUK Lamongan
30 Mei 2010 = Penetapan Hasil Pilkada Kab. Lamongan
31 mei 2 juni 2010 = masa gugatan ke MK.
3 Juni atau 19 Juni 2010 = Penetapan calon terpilih
9 Agustus 2010 = Pelantikan Bupati dan Wakil Bupati yang terpilih.

karena Lamongan juga punya artis

sedikit ter gelitik ketika berbincang bicang dengan teman seperjuangan, mendengar julia peres yang akan masuk jadi calon bupati pacitan

Metrotvnews.com, Pacitan: Pesinetron Julia Rahmawati yang dikenal dengan nama Julia Perez alias Jupe ikut seleksi bakal calon Bupati Pacitan, Jawa Timur. Seleksi ini dilakukan tim koalisi delapan partai yang dimotori Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura).

Sejumlah pertanyaan dari masing-masing partai dijawab dengan gamblang oleh Julia. Artis seksi ini juga menyampaikan komitmennya dan strateginya jika masuk atau terpilih dalam bursa pencalonan Bupati Pacitan periode 2010-2015.

Kepada tim partai yang terdiri dari Partai Amanat Nasional, PKPB, PKPI, PBB, Partai Patriot dan Gerindra, serta Hanura, Julia menyatakan siap melepas atribut dunia artis jika terpilih sebagai bupati. Ia akan total terjun ke politik untuk mensejahterakan masyarakat Pacitan, khususnya bidang pariwisata, termasuk memberdayakan generasi muda melalui olah raga.

Ketua DPC Hanura Pacitan menjelaskan dari sejumlah artis yang telah diaudisi, partai koalisi memutuskan Julia Perez masuk dalam penjaringan calon bupati atau calon wakil bupati Pacitan pada Pilkada akhir tahun ini.

Sutikno mengaku dalam waktu dekat, pihaknya akan mempertemukan Jupe dengan pasangannya yakni salah satu tokoh terbaik asal Pacitan guna menyamakan persepsi dan program ke depan.(Ferry Aquairus/BEY)


hal yang paling lucu nanti adalah ketika artis artis lamongan yang telah sukses di perantaauan balik lagi ke kampung halaman dan mencalonkan diri menjadi calon bupati seperti Lia Trio Macan atau eri susan . . . xixixxxxixixi politik memang untuk semua, tapi politik harus cerdas.

Senin, 29 Maret 2010

...an another moment... (part 3)

hunting kali ini kita namakan "nyawah" hehhe karena kita foto foto di sawah hehhehe seru juga sii bahagianya :D

karya saya yang ini . . .
seperti lukisan ngga ya??


kalo yang makro kali ini mungkin saya namakan "keberuntungan" hehheh :D

hahhah iya gimana ga beruntung banyayak yang suka "bokeh" dari foto ini hemmm

MENJELANG PILKADA LAMONGAN

begini lah pemilu, cari suara cari masa . . . apakah pilkada di lamongan kali ini akan semakin panas lihat saja berita yang di keluarkan oleh

beritakota.net – Jelang pemilukada Lamongan 23 mei 2010 mendatang ribuan jamah Fatayat Muslimat, Kamis (18/3) melaksanakan istigosah akbar. Kegiatan ini bertujuan agar tidak salah dalam memilih calon pemimpin.
Ribuan jamah Fatayat Muslimat Nahdlotul Ulama (NU) memadati luar gedung haji Lamongan. Tidak hanya di dalam gedung, jamaah inipun meluber hingga ke halaman dan jalan-jalan. Tujuannnya adalah menggelar doa bersama jelang pemilukada lamongan 2010.
Dilakukannya istigosah dan doa bersama ini jangan sampai salah memilih dalam pemilukada mendatang, disamping juga untuk berdoa agar pelaksanaannya nanti bisa berjalan lancar dan kondusif.
Sementara itu KH. Su’udy Karim Rais Syuriah DPW PKB Jatim yang juga hadir dalam istigosah ini memberikan penjelasan atas konflik internal PKB terkait rekomendasi untuk cabub dan cawabup Lamongan.
Menurutnya sesuai dengan undang-undang partai, rekomendasi untuk pencalonan bupati dan wali kota merupakan wewenang dewan pimpinan wilayah dan bukan dewan pimpinan pusat (DPP).
“DPP hanya memberikan restu yang tidak bisa dijadikan dasar pencalonan calon tapi rekomendasi cabup dan cawali adalah wewenang dpw,” ujarnya dihadapan ribuan jama’ah Fatayar Muslimat NU.
Dia menambahkan DPC PKB Lamongan yang telah merekomendasi pasangan Fadeli dan Amar Syaifudin (FAHAM) merupakan pelanggaran partai.
“Sebab sesuai dengan keputusan DPW bahwa rekomendasi cabup dan cawabup Lamongan hanya diberikan kepada pasangan Suhandoyo-Kartika Hidayati (Sehati, red),” tambahnya mendapat aplaus hadirin Fatayat Muslimat. her/yan

Info lebih pilkada lamongan klik www.forlamongan.blogspot.com


hal ini serentak memancing timbulnya permaslahan baiklah kita ikuti saja berita selanjudnya . . .

Sabtu, 20 Maret 2010

...an another moment... (part 2)

foto ini saya ambil waktu liburan dengan teman teman kos saya ke Bromo, SUrabaya dan Lamongan,.. wahh semoga berkenan...




Selasa, 16 Maret 2010

...an another moment...






ini adalah hasil jepretan saya sendiri masi banyak kekurangan tentunya tapi saya bangga dan akan mencoba,,,